Sabtu, 03 November 2012
Minggu, 28 Oktober 2012
makalah sistem gerak : rangka
A. TULANG
1. PENGERTIAN
Pada manusia dan hewan tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak sendiri sedangkan otot merupakan alat gerak aktif karena menggerakan tulang.
2. BENTUK-BENTUK TULANG
Berdasarkan bentuknya, tulang yang menyusun rangka tubuh terbagi menjadi tulang pipa (tulang panjang), tulang pipih, tulang pendek dan tulang tidak berbentuk.
a. Tulang Pipa (Tulang Pipa)
Tulang pipa berbentuk seperti tabung yang kedua ujungnya bulat (epifisis) dan bagian tengahnya silindris (diafisis). hampir seluruh bagian dari tulang kmopakta dengan sedikit komponen tulang spongiosa pada bagian dalamnya diseluruh rongga tulang belakang. Rongga-rongga tulang spongiosa dan rongga sumsum tulang diafisi tulang panjang mengandung sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah merupakan tempat sel daah merah dibenuk dan sumsum tulang kuning terdiri dari lemak. Contoh tulang pipa yaitu : Tulang Hasta.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus. Tulang ini bersifat ringan dan kuat.mesikipun pendek tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pegelangan tangan, telapak tangan dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih
Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompakta yang disebut lamina externa dan interna ossis kranii. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa yang dinamakan dipoloe. Contoh tulang pipih yaitu tulang rusuk dan belikat.
d. Tulang tak berbentuk
Tulang tak berbentuk tidak memiliki bentuk yang teratur. Tulang ini tidak memiliki bentuk seperti pipa, pendek, pipih. Contoh tulang tak berbentuk yaitu wajah dan tulang belakang.
3. PEMBENTUKAN TULANG
Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Urutan proses pembentukan tulang (osifikasi) sebagai berikut.
1. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas.
2. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
3. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat, tulang akan mengeras.
4. Selama terjadi penulangan, bagian di antara epifisis dan diafisis membentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
5. Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan tulang memanjang.
6. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblast yang merusak tulang. Akibatnya, tulang tersebut menjadi berongga dan terisi oleh sumsum tulang.
B. SKELETON (RANGKA)
Pada manusia dan hewan, rangka tubuh (skeleton) dibagi menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikuler. Sekeleton aksial yaitu skeleton yang merupakan sumbu tubuh sedangkan skeleton apendikular terdiri dari anggota depan dan anggota belakang.
1. RANGKA AKSIAL
Rangka aksial terdiri atas tengkorak, tulang punggung, tulang dada, dan tulang rusuk.
a. Tulang Tengkorak
Tengkorak merupakan bagian teratas dari rangka aksial. Tulang tengkorak terdiri dari 28 tulang. Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, mata, dan telinga dalam. Tulang tengkorak terdiri atas tulang pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis dan tulang baji.
b. Tulang belakang
Tulang belakang tersusun atas ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas rulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang dan 4 ruas tulang ekor.
c. Tulang dada
Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau tepatnya ditangah-tengah dada.tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang. d. Tulang rusuk Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ dalam, seperti jantung dan paru-paru. Tulang rusuk manusia terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati,3 pasang tulang rusuk palsu dan 2 pasang tulang rusuk melayang.
2. Rangka Apendikular
Rangka apendikular terdiri dari tungkai atas atau tulang anggota depan dan tungkai bawah atau tulang anggota belakang.
a. Tungkai Atas Atau Tulang
Anggota Atas Tungkai atas terdiri atas tulang bahu, tulang lengan atas, dan lengan bawah. Tulang bahu terdiri dari tulang selangka dan tulang belikat. Tulang selangka ke bagian depan melekat pada bagian kepala tulang dada. Pada belikat melekat pada lengan atas (humerus). Humerus berhubungan dengan tulang lengan bawah , tulang hasta (ulna) dan tulang pengmupil (radius). Tulang hasta dan pengmupil berhubungan dengan tulang pegelangan tangan (karfal) kemudian tulang telapak tangan (metakapral), dan tulang jari (phalanges).
b. Tungkai Bawah
Tungkai bawah terdiri dari tulang pinggul (pelvic) yang terdiri dari ilium, pubis, dan iscium. Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut acetabulum tempat melekatnya tulang paha (femur). Tulang femur berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (fibia). Pada pada persendian antara femur, fibia, dan fibula terdapat tempurung lutut (patela). Fibia dan fibula berhubungan dengan tulang pegelangan kaki (tarsel), kemudian tulang telapak kaki (metatarsal), dan tulang jari kaki (falanges). Pada tulang telapak kaki terdapat suatu tulang yang berukuran besar yaitu tulang tumit (kalkaneus).
C. PERSENDIAN
Tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh dengan struktur jaringan penyambung yang dinamakan persendian. Persendian dikelompokan menjadi Amfiartrosis, sinartrosis, dan diartrosis.
1. Amfiartrosis (sinistrosis)
Amfiartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadi gerak. Pada Amfiartrosis tulang disatukan oleh jaringan tulang. Contoh pada tulang kepala.
2. Sinartosis
Sinartosis adalah persendian tulang dengan gerakan yang sangat terbatas. Sinartosis terbagi menjadi dua yaitu sinkondrosis dan sindesmosis. Sinkondrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Gerakan yang terjadi sangat terbatas. Contohnya pada pelekatan tulang dada dan tulang iga. Sindesmosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan penyambung dan gerakan yang terjadi sangat terbatas.
3. Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang menyebabkan gerak an bebas dan biasanya terjadi pada tulang-tulang yang panjang dan mobilitasnya cukup besar.
Macam-macam persendian :
a. Sendi peluru
Sendi peluru adalah persendian yang menyebabkan gerakan paling bebas. Sendi ini terdapat pada hubungan lengan atas dan belikat dan tulang pangul dengan tulang paha.
b. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah persendian yang menyebabkan gerakan satu arah. Sendi ini terdapat pada lutut, siku, dan ruas-ruas jari.
c. Sendi Putar
Sendi putar adalah persendian yang menyababkan gerakan berputar atau rotasi. Sendi ini terdapat pada pegelangan tangan, pegelangan kaki.
d. Sendi Luncur Atau Sendi Geser
Sendi ini terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi Pelana
Sendi pelana yaitu sendi yang terdapat pada pegelangan tangan dan telapaktangan.
1. PENGERTIAN
Pada manusia dan hewan tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak sendiri sedangkan otot merupakan alat gerak aktif karena menggerakan tulang.
2. BENTUK-BENTUK TULANG
Berdasarkan bentuknya, tulang yang menyusun rangka tubuh terbagi menjadi tulang pipa (tulang panjang), tulang pipih, tulang pendek dan tulang tidak berbentuk.
a. Tulang Pipa (Tulang Pipa)
Tulang pipa berbentuk seperti tabung yang kedua ujungnya bulat (epifisis) dan bagian tengahnya silindris (diafisis). hampir seluruh bagian dari tulang kmopakta dengan sedikit komponen tulang spongiosa pada bagian dalamnya diseluruh rongga tulang belakang. Rongga-rongga tulang spongiosa dan rongga sumsum tulang diafisi tulang panjang mengandung sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah merupakan tempat sel daah merah dibenuk dan sumsum tulang kuning terdiri dari lemak. Contoh tulang pipa yaitu : Tulang Hasta.
b. Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus. Tulang ini bersifat ringan dan kuat.mesikipun pendek tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pegelangan tangan, telapak tangan dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih
Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompakta yang disebut lamina externa dan interna ossis kranii. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa yang dinamakan dipoloe. Contoh tulang pipih yaitu tulang rusuk dan belikat.
d. Tulang tak berbentuk
Tulang tak berbentuk tidak memiliki bentuk yang teratur. Tulang ini tidak memiliki bentuk seperti pipa, pendek, pipih. Contoh tulang tak berbentuk yaitu wajah dan tulang belakang.
3. PEMBENTUKAN TULANG
Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Urutan proses pembentukan tulang (osifikasi) sebagai berikut.
1. Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas.
2. Osteosit terbentuk dari osteoblas, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Di tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang mengandung banyak pembuluh darah dan serabut saraf.
3. Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang. Setelah mendapat tambahan senyawa kalsium dan fosfat, tulang akan mengeras.
4. Selama terjadi penulangan, bagian di antara epifisis dan diafisis membentuk cakra epifisis. Cakra epifisis berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
5. Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan yang mengakibatkan tulang memanjang.
6. Di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoblast yang merusak tulang. Akibatnya, tulang tersebut menjadi berongga dan terisi oleh sumsum tulang.
B. SKELETON (RANGKA)
Pada manusia dan hewan, rangka tubuh (skeleton) dibagi menjadi skeleton aksial dan skeleton apendikuler. Sekeleton aksial yaitu skeleton yang merupakan sumbu tubuh sedangkan skeleton apendikular terdiri dari anggota depan dan anggota belakang.
1. RANGKA AKSIAL
Rangka aksial terdiri atas tengkorak, tulang punggung, tulang dada, dan tulang rusuk.
a. Tulang Tengkorak
Tengkorak merupakan bagian teratas dari rangka aksial. Tulang tengkorak terdiri dari 28 tulang. Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, mata, dan telinga dalam. Tulang tengkorak terdiri atas tulang pipi, tulang rahang, tulang mata, tulang hidung, tulang dahi, tulang ubun-ubun, tulang pelipis dan tulang baji.
b. Tulang belakang
Tulang belakang tersusun atas ruas tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas rulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang dan 4 ruas tulang ekor.
c. Tulang dada
Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau tepatnya ditangah-tengah dada.tulang dada terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang. d. Tulang rusuk Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24 buah atau 12 pasang. Tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ dalam, seperti jantung dan paru-paru. Tulang rusuk manusia terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati,3 pasang tulang rusuk palsu dan 2 pasang tulang rusuk melayang.
2. Rangka Apendikular
Rangka apendikular terdiri dari tungkai atas atau tulang anggota depan dan tungkai bawah atau tulang anggota belakang.
a. Tungkai Atas Atau Tulang
Anggota Atas Tungkai atas terdiri atas tulang bahu, tulang lengan atas, dan lengan bawah. Tulang bahu terdiri dari tulang selangka dan tulang belikat. Tulang selangka ke bagian depan melekat pada bagian kepala tulang dada. Pada belikat melekat pada lengan atas (humerus). Humerus berhubungan dengan tulang lengan bawah , tulang hasta (ulna) dan tulang pengmupil (radius). Tulang hasta dan pengmupil berhubungan dengan tulang pegelangan tangan (karfal) kemudian tulang telapak tangan (metakapral), dan tulang jari (phalanges).
b. Tungkai Bawah
Tungkai bawah terdiri dari tulang pinggul (pelvic) yang terdiri dari ilium, pubis, dan iscium. Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut acetabulum tempat melekatnya tulang paha (femur). Tulang femur berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (fibia). Pada pada persendian antara femur, fibia, dan fibula terdapat tempurung lutut (patela). Fibia dan fibula berhubungan dengan tulang pegelangan kaki (tarsel), kemudian tulang telapak kaki (metatarsal), dan tulang jari kaki (falanges). Pada tulang telapak kaki terdapat suatu tulang yang berukuran besar yaitu tulang tumit (kalkaneus).
C. PERSENDIAN
Tulang yang satu berhubungan dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh dengan struktur jaringan penyambung yang dinamakan persendian. Persendian dikelompokan menjadi Amfiartrosis, sinartrosis, dan diartrosis.
1. Amfiartrosis (sinistrosis)
Amfiartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadi gerak. Pada Amfiartrosis tulang disatukan oleh jaringan tulang. Contoh pada tulang kepala.
2. Sinartosis
Sinartosis adalah persendian tulang dengan gerakan yang sangat terbatas. Sinartosis terbagi menjadi dua yaitu sinkondrosis dan sindesmosis. Sinkondrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Gerakan yang terjadi sangat terbatas. Contohnya pada pelekatan tulang dada dan tulang iga. Sindesmosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan penyambung dan gerakan yang terjadi sangat terbatas.
3. Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang menyebabkan gerak an bebas dan biasanya terjadi pada tulang-tulang yang panjang dan mobilitasnya cukup besar.
Macam-macam persendian :
a. Sendi peluru
Sendi peluru adalah persendian yang menyebabkan gerakan paling bebas. Sendi ini terdapat pada hubungan lengan atas dan belikat dan tulang pangul dengan tulang paha.
b. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah persendian yang menyebabkan gerakan satu arah. Sendi ini terdapat pada lutut, siku, dan ruas-ruas jari.
c. Sendi Putar
Sendi putar adalah persendian yang menyababkan gerakan berputar atau rotasi. Sendi ini terdapat pada pegelangan tangan, pegelangan kaki.
d. Sendi Luncur Atau Sendi Geser
Sendi ini terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi Pelana
Sendi pelana yaitu sendi yang terdapat pada pegelangan tangan dan telapaktangan.
Langganan:
Postingan (Atom)